Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sakura Bermekaran

Kompas.com - 08/05/2012, 13:14 WIB
M Suprihadi

Penulis

KOMPAS.com- Kalau Anda punya rencana berwisata ke Tokyo, Jepang, pilihlah akhir Maret sampai awal April. Saat itu bunga-bunga sakura sedang bermekaran (cherry blossom), dan membuat suasana kota jadi sangat indah.

Meski sedikit terlambat, Kompas bersama 10 wartawan Indonesia lain yang diundang PT Garuda Indonesia untuk menghadiri peringatan 50 Tahun Garuda Terbang ke Jepang pada 12-15 April lalu masih sempat menyaksikan sisa-sisa indahnya sakura itu.

Begitu masuk jalan tol menuju Tokyo, keindahan bunga sakura mulai terlihat di sisi kanan kiri jalan atau di sela kerimbunan gerumbul di pedesaan dekat jalan tol.

Di sejumlah ruas jalan tol, terlihat deretan panjang pohon sakura yang masih menyisakan bunga-bunganya yang indah. Bunganya kecil-kecil putih sampai pink. Tetapi di ruas lain, bunga sakura berwarna pink terlihat menoncolok di antara kehijauan daun pepohonan lain.

"Anda bisa lihat bunga sakura ada di mana-mana, terutama ketika nanti Anda sudah berada di Tokyo," kata Kumiko Nambu, staf Garuda Tokyo, yang memandu rombongan selama dua hari berada di Tokyo.

Dan ketika akhirnya kami memasuki Tokyo, saya sedikit kecewa karena di jalur yang kami lewati tak banyak bunga sakura bisa dinikmati. "Nanti di Tokyo Tower Anda bisa menikmati keindahannya," kata Nambu menghibur.

Mengutip majalan Wattention Tokyo, pada saat puncak musim sakura itu, banyak warga Tokyo, utamanya kaum muda, sampai berkemah di taman-taman yang banyak pohon sakuranya. Mereka menggelar terpal biru di bawah pohon sambil menikmati indahnya sakura yang sedang bermekaran.

Dari ketinggian 250 meter Tokyo Tower, kami memang bisa melihat bunga-bunga sakura bermekaran di sisi kanan, tetapi keindahannya belum sesuai dengan harapan. "Saya harus minta maaf, karena sakura di sini sudah mendekati habis. Besok saya akan antar Anda ke tempat lain, yang mudah-mudahan masih bisa memberikan keindahan," kata Nambu.

Dan benar, ketika sepanjang hari Sabtu (14/4/2012) kami berkeliling kota, utamanya di sekitar Imperial Palace Garden, bunga sakura memang masih bermekaran dengan indahnya. Di sisi kanan kiri jalan kota, bunga sakura yang dominan berwarna pink, baik yang berukuran kecil-kecil maupun besar, terlihat membungkus seluruh tajuk ranting dan batangnya. Di sejumlah tempat, kami melihat terpal yang masih tergelar di bawah pohon sakura meski sudah tidak ada orang yang duduk-duduk atau tiduran di atasnya.

Masih menurut majalah Wattention Tokyo itu, sejumlah taman yang mempunyai sakura nan indah antara lain adalah Rikugien, Sumida Park, Ueno Park, Chinsan So, Edogawabashi Park, Koishikawa Botancical Gardens, Sotobori Park, Kitanomaru Park, Chidorigafuchi, Shinjuku Gyoen, Yoyogi Park, Aoyama Bochi, Hamarikyu, Zojoji, dan Meguro River. Juga di Inokashira Park, Mt Takao, Senzoku Pond, Ikegami Honmonji, Komazawa Park, dan Mizumoto Park.

Di beberapa pohon yang umumnya relatif besar, bunga sakura bahkan menjuntai ke bawah dan melambai-lambai ketika tertiup angin dan gerimis hujan sepanjang hari. Kami pun menyempatkan berfoto-foto di bawah sakura yang melambai-lambai. Gerimis lembut yang membasahi jaket tak lagi kami pedulikan. Dengan payung putih di tangan, kami beraksi bak artis yang sedang diambil foto dan videonya.

Di sepanjang sisi parit yang mengitari Imperial Palace, kami menyaksikan bunga sakura bermekaran sangat indah. Sayang, kami tak bisa mengambil gambar atau video dari atas jembatan yang kami lewati. Bus yang kami tumpangi tak boleh berhenti. Konon, parit-parit itu adalah bagian integral dari sistem pertahanan istana dari serangan musuh seperti layaknya istana raja di masa lalu.

Akhirnya, seluruh keinginan terpuasi ketika kami masuk ke Imperial Palace East Garden yang dihiasi taman bonsai di mana masih ada pohon sakura di sejumlah tempat. Karena waktu yang terbatas, kami tak sempat masuk ke kastil Shogun yang sangat anggun di atas perbukitan.

Di tengah gerimis yang makin lebat, kami hanya bisa mengabadikan kastel itu dari kejauhan. Sebuah tanah lapang di depan jembatan kembar yang merupakan bagian dari pintu masuk kastel...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com